Para peneliti masih belum dapat menentukan apa yang menyebabkan anak mengalami dyslexia. Tetapi mereka tahu bahwa gen & perbedaan otak bisa mempengaruhi kemungkinan seorang anak memiliki dyslexia.
Berikut ini disajikan beberapa kemungkinan, yang dapat dianggap sebagai faktor penyebab anak dengan dyslexia.
Gen dan Faktor Keturunan Anak Dyslexia
Dyslexia sering dialami dalam hubungan keluarga. Jadi jika anak memiliki dyslexia, ada orang tua atau kerabat terdekat lainnya kemungkinan dapat memilikinya juga. Sekitar 40% dari saudara kandung anak-anak dengan dyslexia mungkin memiliki masalah kesulitan membaca yang sama. [1]
Sebanyak 49% orangtua dari anak-anak dengan dyslexia, mungkin memilikinya juga dyslexia. [2]
Para ilmuwan hingga sekarang ini juga telah menemukan beberapa gen yang terkait dengan masalah membaca & pengolahan bahasa.
Perbedaan Anatomi Otak Anak Dyslexia
Memiliki dyslexia tidak berarti anak tidak cemerlang. Bahkan, banyak orang dengan dyslexia memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Tapi otak mereka mungkin terlihat berbeda dari otak orang-orang yang tidak memiliki dyslexia.
Coba perhatikan, misalnya, “temporale planum”. Ini daerah otak yang memainkan peran dalam memahami bahasa & pengolahan bahasa. Biasanya secara secara dominan lebih besar di daerah hemisfer (sisi kiri otak bagi anak-anak dengan tangan kanan atau bukan kidal) daripada di belahan sisi kanan otaknya.
Tapi jika anak memiliki dyslexia, daerah otak “temporale planum” kemungkinan memiliki ukuran yang sama pada kedua sisinya, sisi kiri & sisi kanan otaknya.
Perbedaan Aktivitas Otak Anak Dyslexia
Untuk bisa membaca, otak haruslah menerjemahkan simbol-simbol keaksaraan yang dilihat pada halaman teks menjadi lafal bunyi suara. Kemudian lafal bunyi suara-suara itu harus dirangkaikan untuk dapat menjadi kata-kata yang mempunyai arti & makna.
Biasanya area otak memiliki kemampuan & bertanggung jawab untuk bekerja dalam pengolahan bahasa dalam cara yang dapat diprediksi. Tapi jika anak memiliki dyslexia, daerah-daerah yang ada di otak itu, tidak mampu bekerja sama selaras. Anak-anak dengan masalah kesulitan membaca ini, akhirnya, akan menggunakan area otak yang berbeda untuk mengkompensasikannya, sehingga akan menunjukkan karakteristik khas yang berbeda-beda pada masing-masing anak dyslexia per individu tidak sama.
Para peneliti dalam hal apa yang menyebabkan anak dyslexia, juga belajar bagaimana otak bisa berubah. Konsep ini dikenal dengan istilah sebagai “neuroplastisitas” (neuroplasticity). Suatu bidang tudi yang menunjukkan aktivitas otak pada anak dyslexia dapat mengalami perubahan setelah mereka menerima bimbingan yang tepat.
Apa artinya ini bagi anak Dyslexia?
Dengan bantuan dari ahli terapi & bimbingan guru pendamping yang memberikan program terapi pembelajaran secara komprehensif & tepat, maka anak dyslexia akan dapat melakukan perbaikan yang nyata dan berkelanjutan dalam masalah kesulitan kemampuan membaca ini. Sedangkan pengetahuan tentang bagaimana otak “rewires” itu sendiri juga dapat merupakan bantuan sumbangsih pemikiran lebih efektif guna penatalaksanaan anak dyslexia di masa depan.
Referensi:
[1] Shaywitz, Sally, and Bennett Shaywitz. “The Neurobiology of Reading and Dyslexia.”Focus on Basics 5.A (2001). NCSALL.net. National Center for the Study of Adult Learning and Literacy. Web. http://www.ncsall.net/index.html@id=278.html
[2] Ibid.H
Assalamu’alaikum Ibu Dewi. Senang membaca artikel Ibu. kebetulan saya punya anak ADHD. Beberapa kisahnya saya tuangkan di website:budimulyono.com
Saya akan senang bila bisa berbagi dan berdiskusi.
LikeLiked by 1 person
Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Sebelumnya tak lupa saya sampaikan terima kasih, saya juga senang membaca artikel di website bapak, terutama mengenai kisah anak bapak. Dengan senang hati Anak Hebat Mandiri bila bisa berbagi dan berdiskusi dengan bapak sekeluarga.
Salam,
Ibu Dewi Lestari
NB:
Mohon maaf, jika link address untuk alamat website bapak saya edit, untuk mengantisipasi broken link kedepannya.
LikeLike
Selain faktor genetik, [problem/pola] komunikasi dalam keluarga + lingkungan (termasuk TV, gadget dll) mungkin ada pengaruh juga ya Bu Dewi?
LikeLike
Para peneliti masih belum dapat menentukan apa yang menyebabkan anak dyslexia. Tetapi faktor gen keturunan & perbedaan (anatomi & aktivitas) otak, ditengarai sebagai kemungkinan salah satu faktor penyebab anak dyslexia. Hingga saat ini, belum pernah saya ketemukan penelitian, mengenai kecakapan orang tua atau pola asuh dalam keluarga, termasuk lingkungan eksternal (TV, gadget, dll.) yang menyimpulkan sebagai salah satu faktor penyebabnya.
Seperti misalnya, jika anak terlahir dari pasangan orang tua yang bisu & tuli, dimana terjadi problema pola asuh & komunikasi dalam keluarga, yang sunyi senyap tidak ada komunikasi, belum tentu anaknya yang terlahir, juga akan menjadi orang bisu & tuli. Demikian pula anak yang terlahir dari pasangan orang tua tunanetra, belum tentu anaknya juga menderita tunanetra (buta).
LikeLike